

Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labiri lika-liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan. Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh , menjumpai beragam bahsa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan.
"Aku ingin hidup!! Ingin merasakan sari pati hidup!!"
(diambil dR sinopsis EDENSOR buku ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi, karya Andrea Hirata)
"Bermimpilah, karena Tuham akan memeluk mimpi itu"
___Arai___
"Lereng-lereng bukityang tak teratur nampak seperti berjatuhan, puncaknya seakan berguking ditelan langit sebelah barat. Bentuknya laksana pita kuning dan merah tua.
Pegunungan tinggi yang tak berbentuk itu lalu terurai menjadi bukit-bukit hijau dan lembah-lembah na luas. Di dasar lembah sungai berliku-liku di antara pepohonan. Rumah-rumah petani EDENSOR yang terbuat dari batu-batu yang kukuh dan berwarna kelabu bak pulau di tengah ladang yang diusahakan. Ladang itu terbentang seperti tanjung yang hijau cerah di atas lereng bukit. Di pekarangan, taman bunga mawar dan asparagus tumbuh menjadi pohon yang tinggi. Buah persik, buah pir, buah ceri, buah prem bergelantunagan di atas tembok selatan, berebut tempat dengan bunga-bunga mawar yang tumbuh liar...."
(diambil dari sebuah paragraf dari novel EDENSOR)
"Aku ingin hidup!! Ingin merasakan sari pati hidup!!"
(diambil dR sinopsis EDENSOR buku ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi, karya Andrea Hirata)
"Bermimpilah, karena Tuham akan memeluk mimpi itu"
___Arai___
"Lereng-lereng bukityang tak teratur nampak seperti berjatuhan, puncaknya seakan berguking ditelan langit sebelah barat. Bentuknya laksana pita kuning dan merah tua.
Pegunungan tinggi yang tak berbentuk itu lalu terurai menjadi bukit-bukit hijau dan lembah-lembah na luas. Di dasar lembah sungai berliku-liku di antara pepohonan. Rumah-rumah petani EDENSOR yang terbuat dari batu-batu yang kukuh dan berwarna kelabu bak pulau di tengah ladang yang diusahakan. Ladang itu terbentang seperti tanjung yang hijau cerah di atas lereng bukit. Di pekarangan, taman bunga mawar dan asparagus tumbuh menjadi pohon yang tinggi. Buah persik, buah pir, buah ceri, buah prem bergelantunagan di atas tembok selatan, berebut tempat dengan bunga-bunga mawar yang tumbuh liar...."
(diambil dari sebuah paragraf dari novel EDENSOR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar